SMPN KUTOREJO SIAP MENCEGAH PERUNDUNGAN

 A. SMPN 3 KUTOREJO adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SMP di Kepuharum, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto, Jawa Timur. Dalam menjalankan kegiatannya, SMPN 3 KUTOREJO berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

ALAMAT SMPN 3 KUTOREJO

SMPN 3 KUTOREJO beralamat di Dsn. Rejosari, Kepuharum, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto, Jawa Timur, dengan kode pos 61383.

Pembelajaran di SMPN 3 KUTOREJO dilakukan pada Pagi. Dalam seminggu, pembelajaran dilakukan selama 6 hari.

B. Kami dari kelas 8C kelompok 6:

1.Sabrina dwinova s. /27

                    2.Wulan agustin r. /32

                    3.Alvino putra p. /06

                    4.M.inra prayoga /19



C. KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH

1.Pembelajaran menyenangkan

Proses pembelajaran di ruang kelas (intrakurikuler) maupun di luar ruangan kelas (ekstrakurikuler) menyenangkan siswa. Mereka betah berada di ruang kelas untuk mengikuti pelajaran.

2.Lingkungan fisik sekolah nyaman

Lingkungan fisik sekolah yang bersih, tertata rapi dan hijau akan membuat siswa merasa betah berada di sekolah. Ruang kelas belajar terasa nyaman. Taman kelas dan taman lingkungan sekolah yang hijau akan membuat pikiran warga sekolah menjadi sejuk.

3.Lingkungan sosial kondusif

Lingkungan pergaulan sosial antar sesama warga sekolah ikut menentukan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan. Di sekolah terpelihara jalinan komunikasi sosial harmonis antara guru dan kepala sekolah, guru dengan siswa dan antar sesama siswa. Mereka akan merindukan untuk selalu berada di lingkungan sekolah saban hari.


D. JENIS KEGIATAN SEKOLAH

     Ekstrakurikuler:                        Organisasi:OSIS

     1.Pramuka

     2.Paskibraka

     3.PMR

     4.Volly

     5.Futsal

     6.Basket

     7.Banjari

     8.Pencak silat

     9.Gemajusa

E. PENGERTIAN BULLYING DAN DAMPAK 

    PENGERTIAN:

    Bullying adalah suatu tindakan agresif yang dilakukan secara berulang yang dilakukan oleh satu kelompok pada satu individu tertentu. Bullying biasanya ditujukan untuk individu yang dinilai lebih lemah atau berbeda di antara kebanyakan individu lainnya.

Bullying dapat berupa verbal dan non-verbal. Bullhying verbal biasanya berupa cacian dan umpatan kebencian. Bullying non-verbal biasanya berupa kekerasan fisik. Bullying dilakukan dengan dasar kesenangan semata.

     DAMPAK BULLYING:

     Dampak Emosional dan Mental

Bullying dapat menyebabkan gangguan emosional dan mental pada korban. Mereka mungkin mengalami kecemasan, depresi, stres, dan kehilangan kepercayaan diri. Bullying juga dapat menyebabkan isolasi sosial, perasaan kesepian, dan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.


Masalah Kesehatan Mental

Korban bullying memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, gangguan suasana hati, dan gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia. Beberapa korban bahkan dapat mengalami pemikiran atau perilaku bunuh diri.


Gangguan Fisik

Bullying dapat menyebabkan cedera fisik pada korban, baik secara langsung melalui pelecehan fisik atau secara tidak langsung melalui stres kronis. Cedera fisik dapat berkisar dari lebam, memar, hingga luka yang lebih serius. Selain itu, stres yang berkepanjangan dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit fisik.


Performa Akademik yang Menurun

Korban bullying seringkali mengalami kesulitan dalam fokus, belajar, dan berpartisipasi dalam lingkungan akademik. Hal ini dapat menyebabkan penurunan performa akademik, absensi yang tinggi, dan penurunan minat terhadap pendidikan.

Gangguan Hubungan dan Sosial

Bullying dapat merusak hubungan sosial korban. Mereka mungkin kesulitan mempercayai orang lain, mengembangkan persahabatan, atau berinteraksi secara sosial. Hal ini dapat berdampak jangka panjang terhadap kualitas hubungan dan interaksi sosial mereka di masa depan. 

F. PERAN GURU DALAM MENCEGAH PERUNDUNGAN

   1.anggapi kejadian itu dengan serius.

   2.Hargai dan berterima kasihlah pada siswa tersebut karena                      telah melapor kepada Anda.

   3.Yakinkan dia bahwa itu bukan salahnya.

   4.Tunjukkan empati.

   5.Bantu anak yang di-bully untuk membela dirinya sendiri – bahwa dia bisa mengatakan tidak suka jika dikerjai oleh temannya.

   6.Tanyakan kepada anak tentang apa yang dapat dilakukan untuk membuat dia merasa aman.

   7.Bicaralah dengan setiap anak yang terlibat dalam situasi ini secara terpisah. Hindari menyalahkan, mengkritik, atau meneriaki di depan wajah mereka. Dorong dan hargai nilai kejujuran.

   8.Pertimbangkan peran atau pengaruh 'kelompok sebaya'. Bullying terkadang dilakukan oleh kelompok. Jika bullying dilakukan oleh seorang anak, dengan bantuan atau dukungan dari anak-anak lain, mereka semua juga harus menanggung konsekuensinya bersama, terutama agar mengetahui dampak perbuatan mereka kepada anak yang dibully, serta meminta maaf.

   9.Ambil tindakan kepada pelaku bullying. Beritahu si anak, orang tuanya, dan kelas mengenai perkembangan kasusnya, dengan tetapi menghormati semua pihak.

Tindak lanjuti secara teratur dengan anak tersebut mengenai kemajuan yang dibuat mengenai masalah ini sesudahnya.


G. PERAN SISWA DALAM MENCEGAH PERUNDUNGAN

     1. Perlakukan semua orang dengan hormat

     2. Apa yang harus dilakukan ketika diintimidasi?

Ada hal-hal yang dapat dilakukan jika mulai diganggu:


Pandang anak yang mengintimidasi, dengan suara tenang dan jelas katakan padanya untuk berhenti mengganggu. Atau cobalah tertawa saat anak lain mulai mengganggu. Cara ini membuat anak yang melecehkan menjadi lengah.

Jika berbicara terlalu keras atau tidak aman, menjauhlah. Jangan melawan balik. Cari orang dewasa untuk menghentikan penindasan di tempat.

Dorong anak bicara dengan orang dewasa yang Anda dia percaya. Orang dewasa dapat membantu anak membuat rencana untuk menghentikan perundungan.

Tetap dekat orang dewasa dan anak-anak lain. Kebanyakan bullying terjadi ketika anak sedang sendirian.

    3. Lindungi diri dari cyberbullying


Penindasan tidak selalu terjadi secara langsung. Cyberbullying adalah jenis penindasan yang terjadi di dunia maya atau melalui pesan teks atau email. Ada hal-hal yang dapat dilakukan anak untuk melindungi diri sendiri, yakni:


Minta anak untuk selalu berpikir lebih dulu sebelum mengunggah sesuatu ke media sosial. Jangan berbagi apa pun yang bisa mempermalukan siapa pun.

Jaga kerahasiaan kata sandi ponsel atau laptop dari anak-anak lain.

Anak harus mempertahankan orang tuanya di dalam lingkaran pertemanan dalam media sosial, agar bisa memantau anak.

Anak perlu bicara kepada orang dewasa yang dipercaya tentang pesan-pesan yang didapatkan secara online yang membuat anak sedih atau takut. Jika itu cyberbullying, laporkan!

Semua guru punya komitmen memberantas kasus bullying

Jika kita mengacu pada konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara bahwa mendidik adalah memanusiakan manusia. Kita akan memahami bahwa, peran guru bukan hanya sebatas mengajar tetapi membentuk karakter anak didik dengan cara yang benar-benar manusiawi.

Sehingga, tidak hanya guru bimbingan konseling yang dibebankan untuk menangani karakter anak didik, tetapi segenap warga sekolah, seperti guru, wali kelas, kepala sekolah, komite bahkan TU dan petugas kebersihan, harus ikut andil dalam membentuk karakter peserta didik sehingga kasus bullying di sekolah merupakan tanggung jawab seluruh warga sekolah.

H. HARAPAN UNTUK MASA DEPAN YANG BEBAS

     Nilai kerukunan dan kerja sama dalam pelajaran semakin diperkuat

Dengan memperkuat nilai kerukunan dan kerja sama dalam materi pelajaran, suasana kelas yang akrab akan semakin tercipta. Kerukunan antar murid pun akan semakin terjalin sehingga bisa memperkecil potensi aksi bullying di sekolah.

Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya, menggunakan metode belajar kelompok, belajar dengan strategi outdoor atau belajar ke rumah siswa secara bergilir di luar jam efektif pembelajaran yang tetap dalam pengawasan guru. Selain bisa membuat para siswa semakin akrab, pembelajaran pun bisa sangat menyenangkan karena tidak berjalan secara monoton.

Komentar